
Patung Buddha berwajah almarhum mantan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terdapat di Studio Mendut Magelang, karya pematung Cipto Purnomo yang kontroversial akhirnya ditutup dengan ranting-ranting kayu.
Berdasarkan pantauan, Jumat, patung tersebut kini ditutup ranting kayu dan di depannya dipasang beberapa tulisan, yaitu “Patung ditutup untuk umum”, dan “Menunggu usulan bijak patung ini sebaikknya dibagaimanakan?”
Selain itu, “Akan menyerahkan pertimbangan kepada pihak yang kompeten”, “Mohon maaf kepada yang tidak berkenan atas kelemahan kami”, “Demi pembelajaran kami yang warga dusun gunung yang sangat butuh pencerahan (manusia jauh lebih penting dari patung)”.
Patung untuk memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur tersebut ternyata membuat Dewan Pengurus Pusat Theravada Indonesia melayangkan protes terhadap karya seniman Magelang itu karena dianggap melecehkan simbol agama Buddha.
“Demi kebaikan bersama maka patung tersebut ditutup dan kami tidak tahu sampai kapan akan ditutup,” kata budayawan yang juga pemilik Stodio Mendut, Sutanto.
Ia mengatakan, tidak ada maksud seniman melecehkan Buddha. Karya tersebut untuk menggambarkan seorang Gus Dur yang pluralis, tidak membeda-bedakan agama, etnis maupun bangsa.
“Harapan saya, tidak hanya masalah patung, bidang hukum, pendidikan dan lainnya, bangsa ini masih harus banyak belajar,” katanya.Baca Juga:
- Arti mimpi Sex
- Fakta menarik Serangan Jepang terhadap Pearl Habor
- Foto Mesum Anita Hara
- Jadwal Puasa 2011
- Video Nazaruddin Wawancara via Skype di Metro TV
- Persiapan Nadine Road to Miss Universe 2011
- Foto Gita Gutawa Merokok Dengan Derby Romero
- Koper "Taxi" yang Serba Guna
- Sumbangan Rp1,7 miliar ditinggalkan dalam kotak daur ulang
- Beginilah Kerjaan PNS